Bidang Maladministrasi BPN Kabupaten Tangerang Di Investigasi Inspektorat Pusat.

Tigaraksa, bintangpos.com.
Kantor Pertanahan (Kantah) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tangerang menjadi Sorotan tajam publik setelah Inspektorat Jenderal ATR/BPN Pusat turun langsung melakukan investigasi atas dugaan mala ministrasi berat dan amburadulnya pelayanan yang sudah berlangsung lama.
Puluhan berkas permohonan, mulai dari proses pengakuan hak hingga balik nama, dilaporkan mandek tanpa kejelasan.
Sejumlah pemohon menyebut pengurusan yang diajukan sejak tahun 2024 hingga kini tidak kunjung selesai.
Pemeriksaan lokasi sudah dilakukan berulang, namun pengumuman hasil tak kunjung terbit.
“Sekarang ngurus sertifikat di BPN Kabupaten Tangerang lama sekali.
Padahal semua prosedur sudah diikuti, pemilik tanah sudah hadir, tapi hasilnya belum keluar juga. Zaman dulu gak begini,” keluh salah satu pemohon.
Dugaan kuat mengarah pada dua oknum kepala seksi (Kasi) yang dianggap memperkeruh pelayanan dengan dalih aturan yang dibuat-buat, minim inisiatif, dan miskin eksekusi.
Internal kantor pun disebut ikut terdampak: staf merasa frustasi dengan gaya kepemimpinan yang penuh tekanan namun tak jelas arah.
Kepala Kantah BPN Kabupaten Tangerang, Yayat, disebut terlalu memberi kepercayaan penuh kepada bawahannya.
Namun kepercayaan itu kini menjadi bumerang, karena justru dimanfaatkan oleh oknum yang tidak kompeten, dan berpotensi menyalahgunakan wewenang.
Kondisi ini membuat kepercayaan publik terhadap lembaga pertanahan menurun drastis.
Masyarakat membandingkan kondisi saat ini dengan masa kepemimpinan almarhum H. Himsyar, Nugraha, Gimbong, dan Joko Susilo yang dikenal profesional dan bersih.
“Masa bebek diajarin berenang!” sindir seorang warga, menggambarkan betapa buruknya manajemen di Kantah BPN saat ini.
Kementerian ATR/BPN, Kakanwil Pusat, hingga Ombudsman RI diminta segera turun tangan dan mengambil tindakan tegas. Jika tidak ada perbaikan cepat,
Kantah BPN Kabupaten Tangerang akan menjadi contoh nyata buruknya pelayanan publik akibat kepemimpinan lemah dan birokrasi koruptif.
bintangpos.com akan terus memantau proses investigasi Inspektorat serta meminta transparansi hasil pemeriksaan untuk publik.
( Bintang Napitupulu Red)